Health
Suka Begadang? Sebaiknya Kurangi Yuk Biar Bebas Gangguan Ini

Tidur adalah cara terbaik untuk melepaskan kelelahan fisik dan mental serta mengisi kembali energi yang terkuras. Pada orang dewasa usia produktif, secara ideal mereka butuh jam tidur sebanyak 7 sampai 9 jam.
Tapi, apa yang terjadi pas seseorang hobi begadang dan jadi tidak dapat tidur cukup?
Bongkar dalam artikel Treelains kali ini semuanya yuk!
1. Jadi gampang lupa
Menurut artikel Harvard Health Publishing, tidak dapat tidur yang cukup adalah penyebab terbanyak orang jadi mudah lupa. Tidur yang sedikit juga bisa timbulkan perubahan suasana hati atau mood dan cemas (anxiety). Selain itu, dua hal ini juga ada kaitannya dengan masalah pada ingatan, lho.
2.Tubuh jadi rentan gampang sakit
Dilansir Mayo Clinic, kurang tidur bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Karena saat Anda tidur, sistem kekebalan tubuh melepaskan protein yang disebut sitokin dan beberapa sitokin ini tugasnya membantu meningkatkan kualitas tidur. Nah, jika kurang tidur maka produksi sitokin tersebut bisa menurun serta antibodi dan sel yang melawan infeksi pun juga ikut berkurang ketika Anda mengalami kurang tidur.
Kurang tidur dalam jangka panjang juga bisa mendatangkan risiko penyakit berat seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
3.Menimbulkan masalah pada kulit
Tidur cukup selain punya efek positif untuk kesehatan tubuh tapi juga mempercantik kulit khususnya pada wanita. Jika kurang tidur, maka hal ini bisa mengakibatkan masalah kulit. Dikutip dari situs sleep.org, orang yang kurang tidur cenderung mudah jerawatan. Ketika orang kurang tidur ia juga akan mengalami lelah pas bangun tidur, nah rasa lelah ini juga ada kaitannya sama mudah jerawatan tersebut lho.
Ini karena saat kurang tidur, tubuh memproduksi hormon kortisol yaitu hormon yang sama pas kita sedang stres. Jika kurang tidur, tingkat kadar hormon kortisol bisa naik dan akan berpengaruh buruk pada kemampuan sistem imunitas tubuh dalam melawan penyakit yang kemudian akan menimbulkan masalah pada kulit sampai penyakit lainnya. Selain jerawatan, kurang tidur juga bisa menimbulkan gangguan kulit lainnya seperti:
- Muncul garis halus
- Menurunnya kekenyalan kulit
- Skin barrier jadi rusak
- Timbul mata panda atau lingkaran hitam di sekitaran mata
- Timbul kantung mata
- Kerutan di bawah mata
4.Jadi mudah marah
Kurang tidur bisa berpengaruh pada emosi seseorang, karena bisa bikin jadi lebih gampang tersinggung dan marah dibanding mereka yang cukup tidur.
Ini karena saat kurang tidur, bagian pada otak yaitu amygdala akan bekerja lebih keras sehingga dapat mengganggu proses pengendalian emosi.
Dibuktikan pula dalam penelitian tahun 2018, kalau ada kaitan antara kurang tidur dan perubahan mood seperti marah dan perilaku agresif lainnya. Sedangkan pada orang yang dapat tidur cukup tiap malam, cenderung punya ledakan emosi dan perilaku agresif yang lebih rendah.
5.Menurunkan kualitas hidup
Kurang tidur juga bisa menurunkan kualitas hidup seseorang misalnya pada fisik. Penampilan fisik orang yang kurang tidur akan terlihat kurang 'segar' seperti :
- kelopak mata lebih menggantung
- mata jadi kemerahan
- mata menjadi membengkak
- muncul kerutan atau garis halus pada wajah
- muncul lingkaran gelap di bawah mata
- kulit jadi lebih pucat
- sudut mulut yang lebih murung
Kurang tidur juga bisa mendatangkan masalah kesehatan jangka pendek dan panjang. Ada pula masalah jangka pendek ini yaitu :
- Kurang 'melek'
- Ingatan terganggu
- Cenderung mudah stres
- Kemungkinan lebih besar mengalami kecelakaan lalu lintas
Sedangkan masalah jangka panjang yaitu akan mudah terkena gangguan kesehatan seperti obesitas, nafsu seks yang rendah, fungsi imunitas tubuh yang rendah hingga penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, serangan jantung, gagal jantung, sampai stroke.
6.Gampang obesitas
Kurang tidur juga bisa mendatangkan masalah obesitas. Hal ini disebabkan karena kurang tidur menciptakan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh yang akan mendorong makan secara berlebihan sehingga menambah berat badan. Mengapa begitu? Dalam tubuh manusia ada hormon leptin dan ghrelin, yaitu hormon yang tugasnya mengatur nafsu makan. Saat Anda kurang tidur, produksi hormon ini bisa berubah karena malah jadi meningkatkan rasa lapar. Sehingga akan mendorong Anda untuk memasukkan makanan lebih banyak ke dalam tubuh Anda. Selain itu, kurang tidur juga bisa mengganggu metabolisme tubuh sehingga Anda akan mudah mengalami obesitas.
Saat kurang tidur, hal ini tidak cuma berpengaruh pada kesehatan tubuh tapi juga mental seperti stres dan bisa menurunkan kualitas hidup. Tentu Anda tidak menginginkan hal tersebut, bukan?
So, kalau Anda termasuk golongan yang hobi begadang yuk sebaiknya dikurangi kebiasaan begadangnya dan mulai terapkan jam tidur yang teratur supaya kualitas hidup Anda tetap optimal sampai usia tua kelak.
Anda juga bisa bantu melengkapi kebutuhan kesehatan dengan mengunjungi link ini.
Hadir dalam beragam varian untuk bayi,anak,dan orang dewasa serta hadir dalam pilihan isi tablet dan sudah disesuaikan sesuai kebutuhan kesehatan. Sudah BPOM dan diproses dengan standar Good Manufacturing Practice (GMP).
#seimbangitusehat
Sumber :
www.webmd.com/sleep-disorders/sleep-requirements . Diakses pada 3 Juni 2022
Pendick, Daniel. 2020. 7 Common causes of forgetfulness. Diakses pada 3 Juni 2022 dari www.health.harvard.edu/blog/7-common-causes-of-forgetfulness-201302225923
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/expert-answers/lack-of-sleep/faq-20057757 . Diakses pada 3 Juni 2022
Hoffman, Allyson. 2021. How Sleep Affects Your Skin. Diakses pada 3 Juni 2022 dari https://www.sleep.org/how-sleep-works/how-sleep-improves-your-skin/
Saghir, Zahid dkk. 2018. The Amygdala, Sleep Debt, Sleep Deprivation, and the Emotion of Anger : A Possible Connection? Diakses pada 3 Juni 2022 dari www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6122651/
aasm.org/study-reveals-the-face-of-sleep-deprivation . Diakses pada 3 Juni 2022
https://health.clevelandclinic.org/happens-body-dont-get-enough-sleep/ . Diakses pada 3 Juni 2022
Fry, Alexa. 2022. Obesity and Sleep. Diakses pada 3 Juni 2022 dari https://www.sleepfoundation.org/physical-health/obesity-and-sleep